Blogroll

open all close all

News Update :

18 Agustus 2012

Jalan Daendels

Jalan Daendels


Jalur selatan, jalan Daendels, yang membujur sepanjang Yogyakarta - Petanahan (Kebumen) bisa dijadikan alternatif rute mudik atau balik. Beberapa kabar menyebutkan jalur tersebut tembus sampai Cilacap, Jawa Tengah namun penulis sendiri belum pernah membuktikannya.

Melalui jalan Daendels tersebut anda akan menikmati perjalanan yang menyenangkan. Kondisi aspal halus, meski ada +/- 5 km yang sepertinya memang terkondisikan untuk mengembalikan kewaspadaan pengemudi. Kemudian dilanjutkan dengan jalan tambalan yang masih tetap nyaman untuk dilalui. Namun secara keseluruhan (#Jogja - #Kebumen) jalur tersebut nyaman dilalui.

Selain kehalusan jalan, dalam perjalanan anda juga disuguhi dengan pemandangan yang menyegarkan. Sawah segar menghijau yang ditumbuhi beraneka hasil bumi seperti melon, semangka, jagung, terong, pepaya, dll. Jika masa panen, biasanya ada juga yang menjajakan hasil panennya di tepi jalan. Anda dapat membelinya untuk oleh-oleh atau bisa juga dinikmati selama perjalanan.

Di beberapa titik, jika Anda temukan jembatan, berjalanlah pelan dan siapkan tustel. Tengok ke arah selatan. Keindahan pemandangan laut terhampar di sana.

Sampai di daerah Ambal, bisa anda temukan berderet warung makan khusus sate ambal yang siap membantu menghilangkan rasa lapar.

Itu beberapa kelebihan yang bisa anda dapatkan selama perjalanan melalui jalan Daendels Jogja - Kebumen. Tidak afdol rasanya jika ada kelebihan namun tidak disebutkan kekurangannya. Apa sajakah itu?

Jalur Daendels merupakan jalan yang relatif baru. Prasarana yang diperlukan oleh pengguna jalan sepertinya belum begitu banyak tersedia, seperti SPBU, rumah makan (masih terpusat di daerah Ambal), bahkan tukang tambal ban saja masih sulit ditemui.

Agar kenyamanan perjalanan via Daendels tidak terganggu, ada baiknya anda persiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat.
  1. Standar keamanan kendaraan. Seperti biasa, perlu dicek kelayakan kendaraan yang akan dipergunakan. Dan jangan lupa bensin harus diisi penuh karena SPBU belum ada.
  2. Bekal makanan selama perjalanan. Sebagai catatan, rekor tempuh tercepat penulis melalui jalur ini hanya 1 jam, atau jika sambil sesekali berhenti menikmati keindahan alam sekitar 1,5 jam untuk mencapai Jogja - Kebumen. Sepertinya tidak begitu penting bekal makanan untuk di perjalanan. Namun jika anda termasuk tipe 'cepat lapar' ada baiknya memperhitungkan kemungkinan terburuk. Tempat makan ada di daerah Ambal.
  3. Kamera. Kenapa tidak kita abadikan keindahan pemandangan laut yang kita lalui. Salah satu ujud rasa syukur kita atas anugerah yang diberikan tuhan yaitu dengan menikmati keindahannya, dan otomatis juga menjaga keindahan tersebut.
  4. Tetap Waspada. Jalan halus dan lebar di awal perjalanan dan tiba-tiba menyempit di titik x (penulis kurang paham nama daerahnya). Selain itu sesekali dimungkinkan ada hewan ternak yang menyeberang jalan, meski sekarang sudah mulai jarang.

Itu sekelumit cerita tentang Daendels, Jalur selatan Jogja - Petanahan versi penulis. Jika ada jadwal perjalanan bisa anda coba sendiri mungkin ada cerita berbeda yang lebih mengasyikan. Oh iya, selagi ingat, jalur tidak direkomendasikan untuk Bus AKAP atau kendaraan yang seukuran.
Berbagai ejaan untuk menyebut Yogyakarta karena perbedaan logat maupun bahasa, Jogja, Yogja, Yogyakarta, Jogjakarta, Yogya, Yogyakarta, Jogyakarta, Yogyakarta, Ngayogyokarto, Ngayogjokarto, atau dengan plesetan NewYorkarto memang begitu menarik untuk dikunjungi.

Dengan beragam sebutan sebagai Kota Pelajar, Kota Pendidikan, Kota Wisata, Kota Sejarah, Kota Perjuangan, Kota Budaya, pantas saja jika orang luar penasaran bagaimana suasana kehidupan di Jogja.
 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. JOGJA DAMAI . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger